Jakarta –
Seorang pelanggan menceritakan pengalamannya saat membeli cromboloni seharga Rp 43.000 yang viral. Namun setelah mencobanya, ia kecewa dan mengatakan iklan tersebut tidak pantas.
Cromboloni merupakan salah satu makanan yang sedang viral. Jenis kue kering yang memadukan croissant dan bomboloni ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Namun karena tren di Instagram dan TikTok, croissant hybrid kembali menarik perhatian banyak orang.
Akhirnya, beberapa toko roti atau kafe kembali menghadirkan cromboloni yang viral. Di sisi lain, banyak juga pelanggan yang sedang mengikuti tren dan ingin mencoba kembali cromboloni yang sedang viral. Mereka rela mengantri atau melakukan reservasi terlebih dahulu untuk menikmati cromboloni yang mereka bayangkan memiliki bagian luar yang renyah dan bagian dalam yang meleleh.
Sayangnya, tidak semua ekspektasi pelanggan sama dengan kenyataan. Beberapa pelanggan kecewa setelah mencicipi cromboloni yang viral. Seperti pelanggan yang merasa tidak puas setelah mencicipi cromboloni dari salah satu penjual makanan.
Melalui unggahan di Facebook, seorang pelanggan dengan nama akun @fajar.mustapha menceritakan pengalamannya usai membeli cromboloni yang viral. Berdasarkan unggahannya, pelanggan tersebut membeli cromboloni dari toko roti rumahan di Taiping, Perak, Malaysia, dilansir anehkaya.com (23/12).
Fajar mengungkapkan, pembuat roti rumahan itu mempromosikan cromboloninya dengan harga RM 13 per potong atau setara Rp 43.000. Toko roti ini juga menawarkan layanan pengiriman yang dapat mengantarkan kue-kue langsung ke depan pintu rumah pelanggan.
Pelanggan ini tergiur cromboloni karena iklan di halaman Facebook yang diunggah penjual. Foto: FB/@fajar.mustapha
|
Toko roti rumahan itu mempromosikan cromboloninya sambil mengunggah dua foto. Foto pertama merupakan ilustrasi dan pilihan rasa cromboloni yang mereka jual. Rasanya terdiri dari pistachio, coklat, krim keju red beludru, dan tiramisu. Foto kedua memperlihatkan seperti apa cromboloni asli yang tertata rapi di dalam kotak pajangan.
Melihat gambar dan iklan tersebut, Fajar merasa sangat tertarik. Ia pun membeli cromboloni rasa pistachio dengan harga Rp 43.000 per unit.
Sayangnya, saat cromboloni datang, Fajar belum puas. Menurutnya, penampakan cromboloni sama sekali tidak sama dengan yang diiklankan. Kulitnya terlihat remuk, ukurannya juga lebih kecil. Saus hijau pistachio tidak terlihat menggugah selera sama sekali.
Harapan pelanggan ini pupus saat melihat penampakan cromboloni yang diterimanya. Foto: FB/@fajar.mustapha
|
Hal ini pun membuat Fajar kesal dan keberatan dengan toko roti rumahan tersebut. Namun pihak toko roti tersebut membela diri dengan mengatakan bahwa gambar yang mereka unggah hanyalah contoh.
“Saya minta maaf ekspektasi Anda terlalu tinggi terhadap produk kami,” kata pembuat roti rumahan.
Berbicara kepada Weird Kaya, Fajar mengaku memesan makanan penutup tersebut karena yakin gambar yang diunggah penjual tersebut memang asli produknya. Rupanya ini semua hanya untuk referensi pelanggan.
Setelah menerima cromboloni dengan tampilan berbeda, Fajar tentu saja sangat kesal dan kecewa. Ia tidak menyangka tampilan, rasa, dan teksturnya jauh dari ekspektasi.
“Sangat keras dan mentah di bagian tengahnya, seperti tidak bisa dimakan sama sekali,” pungkas Fajar.
Selain tampilannya yang kurang menggugah selera, pelanggan ini juga kecewa dengan tekstur dan rasanya. Foto: FB/@fajar.mustapha
|
Fajar semakin frustasi setelah mengadukan hal ini ke pihak toko roti. Pasalnya, pihak penjual sama sekali tidak meminta maaf.
Namun, setelah pengalaman Fajar diunggah ke Facebook dan menjadi viral, pihak toko roti menawarkan pengembalian dana. Mereka hanya menawarkan refund sebesar RM 8 atau setara Rp 26.000. Pihak toko roti pun meminta Fajar segera menghapus unggahannya.
Mendengar hal itu, Fajar menolak permintaan tersebut. Menurutnya, hal tersebut tidak masuk akal karena ia biasa membeli cromboloni dengan harga total RM 59 atau Rp 197.000 namun hanya dikembalikan dengan harga kurang dari setengah harga. Fajar pun menolak menghapus unggahan tersebut.
Kelanjutan kejadian ini masih belum diketahui. Akankah Fajar pada akhirnya mendapatkan pengembalian dana penuh atau tidak langsung.
Menonton video “Mengenal Lempet Kakia, ikan langka yang terdapat di Nusa Penida“
[Gambas:Video 20detik]
(Aqr/adr)