Jakarta

Diusung influencer, pemilik warung makan ini justru protes. Sebab, ia bersusah payah melayani pembeli yang melimpah. Inilah yang dia katakan!

Kehadiran influencer dapat membantu pedagang kecil makanan melalui video komentar yang diunggah di media sosial baik TikTok, Instagram, dan YouTube.

Hal ini tentunya dapat mendatangkan keuntungan bagi para pedagang makanan, karena toko mereka menjadi ramai dengan pembeli yang mengantri dari berbagai penjuru.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Namun ternyata tidak semua penjual makanan bersedia jika tokonya sedang ramai. Seperti yang dialami Yayar, pemilik toko nasi campur di Malaysia.

Toko sembako miliknya laris manis setelah dipromosikan oleh seorang influencer, pria ini pun protesToko sembako miliknya laris manis setelah dipromosikan oleh seorang influencer, pria ini pun protes Foto: Facebook Yayar

Melalui postingan di Facebook, Yayar menceritakan bahwa toko makanannya bernama Yayar Nasi Campur baru saja didatangi seorang influencer, lapor mStar (02/01/24).

Influencer tersebut kemudian mengunggah video komentar yang membuat saluran tersebut menjadi viral. Sejak saat itu, tokonya tak pernah sepi pelanggan sehingga membuatnya terharu.

Situasi tersebut membuat Yayar protes, lalu meminta sang influencer menghapus video komentarnya.

“Saya sebagai pemilik warung nasi campur, meminta agar video tersebut dihapus kembali. Kami menerima dampak dari video tersebut,” ujarnya.

Toko sembako miliknya laris manis setelah dipromosikan oleh seorang influencer, pria ini pun protesToko sembako miliknya laris manis setelah dipromosikan oleh seorang influencer, pria ini pun protes Foto: Facebook Yayar

Yayar menjelaskan, dirinya bukan bermaksud menolak keberuntungan, melainkan kehabisan uang dan khawatir tidak bisa memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.

“Warung jadi ramai, saya kewalahan. Ini membuat saya khawatir pelanggannya tidak nyaman. Suasananya kacau, sehingga saya tidak bisa berinteraksi dengan pelanggan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Yayar juga mengajak para influencer tersebut untuk datang ke gerainya, namun sebagai pelanggan, bukan sebagai reviewer makanan lalu diunggah ke media sosial.

“Sekali lagi saya tidak bersyukur, saya ingin berbuat sesuai kemampuan saya agar pelanggan bisa terlayani dengan baik,” tegas Yayar.

Unggahan Yayar ditanggapi netizen. Banyak netizen yang setuju dengan Yayar dan ada pula yang masih menganggap Yayar tidak tahu berterima kasih.

“Tapi semua yang kelihatannya bagus belum tentu bagus banget, buktinya Yayar terharu dan bisa berdampak pada pelayanannya kalau tergerak seperti itu,” tulis warganet.

“Bukankah itu idaman semua pedagang yang ingin makanannya ludes ke pembeli,” tulis netizen lainnya.

Menonton video “Potensi Besar Masakan Indonesia Masuk Pasar Internasional
[Gambas:Video 20detik]
(rak/audio)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *