Jakarta –
Ada banyak makanan khas Imlek yang sering disajikan di Indonesia. Beberapa di antaranya memiliki makna dan sejarah yang unik.
Pada artikel kali ini kami akan mengulas empat makanan khas Imlek di Indonesia yaitu lumpia, kek ku, kue cup, dan kue keranjang.
Makanan khas Tahun Baru Imlek di Indonesia
Berikut ini daftar makanan khas yang disajikan pada perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia.
1. Gulung pegas
Ilustrasi lumpia. Foto: Getty Images/iStockphoto/rebeccafondren
|
Dikutip dari website Kemendikbud, lumpia berasal dari kata 'loenpia' yang diucapkan lunpia. Kata ini diserap dari bahasa Cina Hokkien run bing yang kemudian dipadukan dengan bahasa Jawa lum ping (kulit).
Lun atau lum artinya lembut atau empuk, sedangkan pia artinya kue. Dilihat dari namanya, lumpia dari daerah aslinya merupakan makanan basah, artinya tidak digoreng.
Namun karena dicampur dengan tradisi Jawa, maka lumpia ini digoreng seperti sosis Jawa dengan isi utama rebung, telur, daging, dan udang. Lumpia dikenal sebagai makanan khas Semarang.
Disarikan dari buku Masakan Semarang Enak (2014) karya Tim Dapur Kita, seorang pendatang asal Tiongkok bernama Tjoa Thay Yoe datang ke Semarang pada akhir abad ke-19. Bermukim di Semarang, ia kemudian berjualan makanan yang mengandung daging babi dan rebung.
Suatu hari ia jatuh cinta dengan seorang wanita setempat bernama Wasih yang menjual makanan serupa namun rasanya manis dan berisi kentang dan udang. Mereka kemudian menikah dan menggabungkan bisnis mereka dan menghilangkan unsur babi.
Lumpia merupakan salah satu makanan khas Tahun Baru Imlek. Arti dari lumpia adalah harapan agar semua orang dapat meningkatkan rasa cintanya terhadap sesama.
Bentuknya seperti gulungan atau chun, artinya manusia di seluruh bumi bersatu tanpa memandang perbedaan.
2. Keberatan
The Octopus Game luar biasa, toko kue ini membuatkan kue Octopus Game versi saya. Foto: Kapal Induk/Facebook Ji Xiang
|
Kue saya adalah kue legit berbentuk kulit penyu berwarna merah dengan bahan dasar daun pisang. Kue ini mempunyai beberapa nama lain seperti kue thok, kue penyu, kue mata kerbau, dan kue cetak.
Laporan dari website Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kue tradisional berbahan dasar tepung ketan berisi kacang hijau ini melambangkan kemakmuran.
Untuk perayaan Imlek, kue saya terkadang dicetak menggunakan cetakan dengan huruf atau simbol keberuntungan.
Berdasarkan website Chinatownology, nama asli kue ini adalah ang ku kueh yang artinya kue penyu merah. Meski namanya merah, kue saya juga terkadang diberi warna berbeda untuk membedakan jenis isiannya.
Selain kacang hijau, beberapa produsen mencoba memasukkan isian lain ke dalam kue saya, seperti coklat, kacang tanah, wijen, keju, dll.
Selain disajikan saat Tahun Baru Imlek, kuih di Tiongkok juga digunakan untuk persembahan ritual keagamaan dan sebagai hadiah saat anak lahir, berusia satu bulan, atau pada hari ulang tahun.
Arti kue saya adalah harapan panjang umur. Hal ini sesuai dengan bentuknya yaitu penyu merupakan hewan yang berumur panjang.
3. kue mangkuk
Resep Cupcake yang Sangat Empuk, Empuk, dan Mekar! Foto: Youtube@Yongki Gunawan
|
Cupcakes sudah banyak dikenal di berbagai daerah di Indonesia. Dalam penelitian di website Lembaga Pariwisata Trisakti dijelaskan bahwa cupcakes merupakan hasil akulturasi Tionghoa dengan budaya Indonesia. Kue ini mirip dengan kue bolu kukus.
Bahan pembuatannya adalah tepung beras, tepung terigu dan tape singkong yang kemudian diolah dengan cara dikukus. Nama cupcake berasal dari bentuknya yang seperti mangkuk. Warna makanan ini cerah dengan rasa yang manis.
Nama asli cupcake tersebut adalah fa gao. 'Fa' artinya empuk, sedangkan 'gao' artinya kue. Fa gao merupakan kue yang mengembang karena diberi ragi. Bagian atas kue ini mekar seperti bunga mawar. Dipercaya bahwa semakin banyak kelopak yang Anda miliki, Anda akan semakin beruntung.
Melaporkan dari situs The Woks of Life, fa gao atau cupcakes juga dikenal sebagai kue kemakmuran atau keberuntungan. Selain sebagai santapan Tahun Baru Imlek. Kue ini juga bisa disajikan pada hari-hari penting lainnya, seperti pesta dan pernikahan.
4. Kue Keranjang
kue keranjang. Foto: Aprilia Devi
|
Di halaman indonesia.travel, nama asli kue keranjang adalah nian gao. Kue ini merupakan makanan Imlek yang paling populer di Indonesia. Kue coklat ini dikenal juga dengan nama dodol dari Tiongkok.
Kue keranjang lengket merupakan lambang keluarga yang harmonis, erat dan tidak terpisahkan. Jika disusun berjenjang, kue keranjang melambangkan peningkatan kekayaan dan kemakmuran.
Dikutip dari situs China Highlight, sejarah kue keranjang dikaitkan dengan legenda dewa dapur. Kue keranjang adalah persembahan licik kepada dewa dapur yang diyakini bersemayam di setiap rumah.
Dikatakan bahwa dewa dapur membuat laporan setiap tahun kepada Kaisar Langit. Orang-orang mempersembahkan kue ini sebagai 'diam' agar para dewa dapur memberi nilai baik pada rumahnya. Oleh karena itu, kue nian gao ini juga disajikan sebelum Tahun Baru Imlek.
Nah itulah 4 makanan khas Imlek di Indonesia lengkap dengan makna dan sejarahnya.
Menonton video “Kue Keranjang Lentera yang dipuja saat Tahun Baru Imlek“
[Gambas:Video 20detik]
(bai/inf)