Jakarta –
Kopi kini telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Pakar kopi ini mengatakan ada beberapa tren kopi yang akan mendominasi sepanjang tahun 2024.
Rasa kopi yang menyegarkan tidak pernah ketinggalan zaman. Tahun ini tren kopi didominasi oleh varian kopi susu yang dijual dalam berbagai rasa dan harga. Menu kopi ini menjamur di perkotaan maupun pedesaan.
Mia Lakhsmi, selaku Q Robusta grader dari 5758 Coffee Lab Bandung mengatakan, akan ada tren segar bagi dunia kopi di tahun mendatang. Saat berbincang dengan detikcom (5/1) Mia mengatakan, kini kopi mocktail mulai digemari hampir menyaingi tren es kopi susu.
“Trennya lebih banyak kopi mocktail. Setiap kedai kopi punya tren mocktail. Tapi es kopi susu masih banyak,” jelas Mia saat dihubungi melalui WhatsApp.
Baca juga: 5 Kesalahan Saat Menanak Nasi yang Sering Tidak Disadari
Membandingkan kopi dengan susu, Mia mengatakan kopi mocktail akan mulai meningkat popularitasnya pada tahun 2024. Foto: Getty Images/anzeletti
|
Namun Mia menyayangkan formulasi mocktail saat ini lebih banyak menggunakan sirup. Katanya, cara pembuatannya lebih tepat disebut kopi dan sirup.
“Waktu kuliah saya copy mocktail kopi langsung dari cocktail. Cuma saya pilih yang bahannya non-alkohol. Tapi ada juga mocktail kopi kekinian yang memang mocktail,” lanjut Mia.
Sebagai siswa kelas R, Mia tahu betul biji kopi Robusta yang ia cicipi. Disebutkan, tren kopi Robusta akan terus meningkat seiring dengan pemanasan iklim yang terus berlanjut.
“Saat ini harga biji kopi arabika semakin mahal, kopi hijau pun mahal. Sementara kualitas Robusta semakin meningkat. Misalnya Robusta bagus jika disangrai dengan baik dan tidak terlalu gelap untuk membuat espresso, itu sudah tidak ada rasa. Kurang enak dibandingkan Arabika,” ujarnya. Mia.
Selain itu biji kopi Robusta juga akan mulai mendapat perhatian dan mampu bersaing dengan varietas biji kopi lainnya. Foto: Getty Images/anzeletti
|
Iklim yang panas, keterbatasan lahan, dan harga perawatan yang semakin mahal menjadikan arabika sebagai biji kopi yang semakin eksklusif. Mia mengatakan, 70 – 75% kopi yang diproduksi di Indonesia didominasi oleh jenis kopi Robusta, sehingga biji kopi jenis ini akan terus mempertahankan popularitasnya.
Penasaran dengan perbandingan rasa Robusta dan Arabika, Mia mengaku melakukan blind tasting. Uji rasa kopi ini menggunakan teknik mixing yang sama, hasilnya banyak peserta yang memiliki kopi Robusta yang lebih enak.
“Rasa Robusta lebih sederhana. Lebih cocok dengan masakan Indonesia yang kaya rasa dan kuat. Arabika cocok dengan makanan hambar, seperti croissant,” lanjutnya.
Mia sendiri mengaku salah satu biji kopi yang diandalkannya hingga populer tahun ini adalah kopi arabika anaerobik alami asal Bali. Cita rasa yang spesial dengan sentuhan plum, jambu biji, coklat bubuk, hazelnut dan aroma buah yang unik akan disukai banyak pecinta kopi.
Menonton video “M. Aboe Talib Kedai Kopi Tabanan Menyajikan Kopi Susu Saring Sejak Tahun 1940“
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)