Jakarta

Wanita muda ini memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di dapur sebuah restoran berbintang Michelin. Ia memilih menjual nasi lemak miliknya di warung sederhana. Inilah ceritanya!

Bekerja di dapur restoran berbintang Michelin mungkin menjadi impian banyak chef profesional. Namun dalam perjalanannya, beberapa chef memilih keluar dari restoran dan membangun bisnis kuliner sendiri.

Hal itulah yang dilakukan wanita berusia 25 tahun asal Singapura, Shanice Lim. Kutipan Kapal Induk SG (8/1/2024), sebelumnya ia bekerja di restoran Zen yang mendapat 3 bintang Michelin pada September 2021. Lim juga pernah bekerja di restoran Low Tide sebelumnya.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Namun, Lim memilih meninggalkan pekerjaan bergengsi itu. Dia membuka toko di Hawker Center di Bedok. Namanya So Lemak yang viral di TikTok baru-baru ini.

Pasalnya, Lim membuat video tentang aktivitasnya sebagai penjual Nasi Lemak di sebuah pusat jajanan. Sosoknya menarik perhatian karena usianya yang masih muda. Pasalnya, tidak banyak anak muda yang mau menjalankan bisnis kuliner tradisional khas Singapura ini.

Mimpi menjadi seorang pedagang asongan

Berhenti Bekerja di Restoran Michelin, Wanita 25 Tahun Ini Pilih Jualan Nasi LemakShanice Lim di depan outlet So Lemak miliknya. Foto: TikTok @solemak.sg/Instagram solemak.sg/ Mothership SG

Jadi Lemak dibuka pada 28 Mei 2023. Kedai nasi lemak ini terinspirasi dari hobi memasak mendiang neneknya. Saat Lim masih kecil, ia sering menikmati masakan rumah neneknya.

Dia ingat rasanya. “Saya tumbuh besar dengan memakan makanan yang dia buat dan itu membuat saya penasaran,” kata Lim.

Ketika epidemi Covid-19 melanda, Lim menjalankan bisnis masakan rumahan bernama Two Hands Two Woks. Ia menjual ngoh hiang yang menjadi favorit banyak orang.

Dari usaha ini, Lim merasa menikmati memiliki usaha memasak sendiri. Namun, ia merasa perlu mengasah kemampuannya di dapur profesional.

Itu sebabnya pada tahun 2021, Lim bekerja di restoran berbintang Michelin. Namun di awal tahun 2023, Lim merasakan dorongan untuk memulai kembali bisnis memasaknya sendiri.

“Saya ingin membuka warung makan karena saya merasa menjadi pedagang asongan juga merupakan budaya mati di Singapura,” jelasnya. Ia pun merasa bisa menjadi penjual nasi lemak di Hawker Center hingga 3-5 tahun ke depan.

Keistimewaan nasi lemak Lim

Berhenti Bekerja di Restoran Michelin, Wanita 25 Tahun Ini Pilih Jualan Nasi LemakAyam goreng bumbu udang menjadi kunci kelezatan Nasi Lemak Lim. Foto: TikTok @solemak.sg/Instagram solemak.sg/ Mothership SG

Nasi Lemak Lim istimewa dari segi lauk pauknya yang menjadi menu utama. Lauknya adalah ayam goreng dengan bumbu udang atau disebut har cheong kai.

Resep ulam ini terinspirasi dari resep nenek. Ayam goreng lezat ini menjadi menu terlaris di bisnis katering.

Lim merasa ayam goreng terasi buatannya bisa menjadi lauk yang cocok untuk nasi lemak. Pasalnya nasi masam cocok disandingkan dengan berbagai lauk pauk, apalagi nasi lemak juga menjadi menu yang sangat populer di kalangan warga lokal Singapura.

Tantangan menjadi seorang pedagang asongan

Berhenti Bekerja di Restoran Michelin, Wanita 25 Tahun Ini Pilih Jualan Nasi LemakLim bersama temannya di toko So Lemak. Foto: TikTok @solemak.sg/Instagram solemak.sg/ Mothership SG

Menjadi penjual makanan di pusat jajanan memang tidak disukai banyak anak muda Singapura karena pekerjaan ini identik dengan pekerjaan yang melelahkan di tempat panas. Namun, Lim berusaha menampik anggapan tersebut.

Pertama dia membuka So Lemak, dia bekerja sendiri. Semuanya dilakukan sendiri, mulai dari menyiapkan menu hingga mengelola operasionalnya.

Bekerja di dapur jajanan juga berarti Lim harus terbiasa memasak di ruangan yang lebih kecil dan sangat panas. Ia juga harus mampu mengolah lauk pauk seperti sayap ayam dalam jumlah besar hingga 60 kg.

“Pengalaman itu menakutkan,” kata Lim. Pasalnya, jika ia melakukan kesalahan kecil dalam proses memasaknya, maka ayam goreng udang seberat 60 kg tersebut tidak akan enak secara keseluruhan.

Lim membutuhkan 10 kali percobaan selama 6 bulan untuk menemukan resep har cheong kai yang sempurna. Ia kemudian didampingi oleh dua orang temannya sebagai asisten dalam pelaksanaan So Lemak.

“Saya menyadari bahwa saya tidak dapat melakukan semuanya sendirian,” kata Lim. Ia mengatakan dengan memiliki asisten, ia bisa memiliki waktu lebih banyak untuk fokus pada hal lain terkait pengembangan usahanya.

Nasi Lemak Lim menjadi viral di TikTok. Bagaimana rasanya? Baca halaman berikutnya.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *