Jakarta

Netizen ini pamer masakannya. Sebenarnya dia bermaksud membuat siomay rebus, tapi bentuknya seperti pastel.

Pangsit rebus terbuat dari campuran tepung yang diisi dengan daging cincang atau sayuran. Bentuknya bisa diubah, yang paling populer dilipat menjadi dua dan ujungnya dilem.

Laporan dari World of Buzz (11/1), seorang netizen membagikan hasil pembuatan siomay rebus. Tampilan dan bentuk siomay rebus menarik perhatian.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Foto siomay rebus menarik perhatian karena bentuknya yang tidak biasa. Netizen sedang mengukus pangsit yang bentuknya seperti pastel.

Buat pangsit rebus menjadi pastelmembuat pangsit rebus berubah menjadi pastel Foto: xiaohongshu.com

Kalau pastelnya besar, siomay rebusnya kecil-kecil. Isiannya juga berbeda dengan siomay pada umumnya, karena diisi dengan bumbu kari.

Netizen yang membuat siomay rebus tersebut ternyata adalah seorang pelajar asal Tiongkok yang sedang belajar di Malaysia. Foto tersebut ia unggah ke media sosial, XiaoHongShu.

Siswa yang tidak disebutkan namanya itu menulis dalam keterangannya, “Malaysia punya pangsit rasa kari. Ini pangsit 'lokal'. Saya mengukusnya sedikit dan memakannya. Rasanya cukup enak, tapi kulitnya tebal.”

Siomay rebus hasil karya siswa ini bentuknya benar-benar berwarna pastel. Bentuknya setengah lingkaran dengan motif lipit di pinggir adonan.

Ternyata nggak mirip lagi, tapi warna pastel banget. Sebab, kata siswa tersebut adonannya cukup kental.

Unggahan foto tersebut menarik banyak perhatian. Ada yang menganggap situasi ini sangat lucu, banyak juga yang bercerita kepada siswa tentang warna pastel.

Pastel yang dimaksud adalah pastel khas Singapura bernama karipap. Daripada direbus atau dikukus, pastel ini sebaiknya digoreng hingga permukaan luarnya garing.

Pastel dari Singapura dan Indonesia nampaknya berbeda. Kalau dari Singapura diberi isian kari, sedangkan orang Indonesia diberi sayur tumis, bihun, dan daging olahan.

Menonton video “enak! Ada pastel premium dan compact di Cibubur
[Gambas:Video 20detik]
(dll/ode)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *