Jualan Jalanan, 5 Kuliner Bandung Ini Sudah Ada Sejak Puluhan Tahun

Jakarta –

Kuliner legendaris mudah didapat di Bandung. Banyak yang berjualan di pinggir jalan dengan gerobak sederhana, namun rasa yang disajikan menggoda selera.

Sajian kuliner legendaris memang selalu menarik untuk dicoba. Bandung juga merupakan surganya kuliner legendaris, terutama yang dijual di pedagang kaki lima.

Anda bisa mencoba mie tumis, bubur ayam, dan siomay legendaris di Bandung. Beberapa tempat tersebut sudah berusia puluhan tahun dan masih eksis hingga saat ini.

Berikut 5 street kuliner legendaris di Bandung:

1. Mie Kocok Persib

Mi Shake Persib yang berdiri sejak tahun 1963 merupakan salah satu mie kocok yang populer dan melegenda di Bandung. Foto: Anindyadevi Aurellia

Mie Shake adalah makanan khas Bandung yang populer. Ada banyak tempat menikmati mie kocok di kota kembang ini, salah satu yang legendaris adalah Mie Kocok Persib.

Kelezatannya sudah terkenal sejak tahun 1963. Selama 60 tahun cita rasanya tetap terjaga dan kini dikelola oleh generasi kedua. Keistimewaan dari mie kocok ini adalah disajikan dengan kuah yang nikmat, ada juga tumisan dan iga.

Semangkuk mie tumis di warung pinggir jalan ini harganya Rp 30.000. Kalau mau pakai iga harganya Rp 42.000. Anda bisa makan 300-500 porsi sehari.

2. Bubur Ayam Paman Otong

Kelezatan bubur legendaris 76 tahun langganan Ridwan Kamil Foto: detikcom

Bubur ayam juga menjadi salah satu kuliner populer di Bandung. Kalau sedang mencari sesuatu yang legendaris, Bubur Ayam Pak Otong adalah pilihan yang tepat karena sudah dijual sejak tahun 1947. Dulunya dibawa dengan tangan dan sekarang tinggal di Jalan Jendral Sudirman dengan menggunakan mobil.

Kedai bubur ini buka sekitar jam 5 sore, cocok dikunjungi jika ingin makanan hangat di malam hari. Campuran bubur di sini juga enak dan toppingnya banyak.

Menu yang ditawarkan mulai dari bubur polos hingga campuran berbagai topping. Anda bisa menikmatinya sekitar Rp 5.000 – Rp 20.000 per porsi.

Menonton video “Bikin Lapar: Coba Nasi Kandar Malaysia Pertama di Bandung“
[Gambas:Video 20detik]