Jakarta

Tak hanya tahu getuk dan kupat, Magelang juga punya beragam es manis dan dingin. Populer sejak 60 tahun lalu. Ini adalah ceritanya!

Kota Magelang mempunyai kedai Es Semanggi yang melegenda. Bagi yang belum tahu, depo es ini terletak di dekat tempat parkir bawah tanah Matahari Department Store.

Meski lokasinya bisa dikatakan tersembunyi, namun banyak orang yang mencarinya. Rasanya yang tahan puluhan tahun menjadi salah satu alasan banyaknya pelanggan. Tidak hanya dari Kota Magelang saja, pelanggannya juga banyak yang berasal dari luar Magelang. Seperti dari Ambarawa, Surabaya, Jakarta dan juga berbagai kota lainnya.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Depot Es Semanggi menyediakan 20 jenis rasa es. Harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp3.500 hingga Rp11.000 per gelas tergantung variannya.

Saya generasi ketiga, cucu Mbah Tasman. Saya yang pertama mengelolanya sekitar tahun 1960-an, kata Lena Anggraini (33), generasi ketiga Depoh Ais Semanggi saat ditemui detikJateng, Kamis (11/1/2024 ).

Depo Es Semanggi di Kota Magelang.Depo Es Semanggi di Kota Magelang kini sudah memasuki generasi ketiga. Foto: Eko Susanto/detikJateng

Lena mengatakan, sebelumnya lokasi penjualannya berada di depan candi. Kemudian setelah MT (Teater Magelang) pindah ke lokasi tersebut.

“Mathari mengambil langkah terakhir di sini. Saya sudah lama di sini, saya lahir di sini,” kata Lena.

Asal Usul Nama 'Semanggi'

Lena mengatakan, seperti yang diceritakan oleh saudara-saudaranya, namanya hanyalah depot es. Lalu, ada seorang prajurit biasa yang kebetulan sedang bertugas di Semanggi Jakarta.

Mencucup!  Depot Es Semanggi Es Pleret Segar Sejak Tahun 1960anDepot es semanggi ini memiliki beberapa jenis es. Foto: Eko Susanto

“Sebelumnya tidak ada nama, ada saudara-saudara yang bercerita kepada saya bahwa ada tentara yang bertugas di Semanggi, Jakarta. Prajurit ini adalah prajurit tetap, lalu mereka mengusulkan agar diberi nama Semanggi,” ujarnya.

Meski masih bernama Depot Es Semanggi, namun di lokasi ini belum ada Es Semanggi. Macam es yang dijual adalah es susu coklat, es susu roti, es susu dawet, es susu pita, es susu pleret, es pita pleret, es sirup, es dawet, es happy soda dan lain-lain.

“Es Semanggi (yang terkenal) Pleret itu tidak ada. Pleret itu dari tepung, nasi giling dikukus untuk dijadikan dipleret, makanya disebut pleret karena dipleret. Kalau gempolnya bulat, kalau dipleret maka disebut Es Pleret,” dia berkata.

Sebelum wabah, pada hari biasa depo es ini bisa menggunakan 3 hingga 4 ember santan. Lalu, saat ini kami kehabisan 3 sampai 4 ember santan di akhir pekan.

Bahan es disini ditambah dengan sirup buatan sendiri dari dulu hingga sekarang. Sirup yang tersedia antara lain coklat, hijau, merah dan putih.

“Harganya tidak boleh mahal, tapi kalau soal sirup, setiap hari semuanya baru,” ujarnya.

Depo Es Semanggi di Kota Magelang.Seperti inilah salah satu menu yang ditawarkan Depo Ais Semanggi di Magelang. Foto: Eko Susanto/detikJateng

“Pulihkan bertahap, sebelum pandemi sehari bisa (habis) 3-4 ember santan. Sekarang kalau weekend 3-4 ember. (Yang beli) orang jauh-jauh, orang Magelang, tapi merantau ke Surabaya, Jakarta,” ujarnya. .

Salah satu pelanggan, Buang Warsito (45) mengatakan, dulunya ia berjualan di pinggir jalan. Kemudian dipindahkan dua kali untuk sampai ke sini.

“Adik saya di Ambarawa datang ke sini dan senang. Esnya beda dari yang lain, penyajiannya menarik dan sudah ada sejak lama,” kata Buang pecinta es Pleret.

Menonton video “Es Semanggi Segar, Kuliner Legendaris di Magelang
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/odi)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *