Jakarta

Protein merupakan makronutrien penting untuk memenuhi kebutuhan Anda. Jangan mengurangi asupan protein. Ketahui 7 tanda kekurangan protein yang sering terlihat.

Protein memiliki banyak fungsi agar tubuh tetap sehat dan berfungsi normal. Setelah dikonsumsi, protein dipecah menjadi asam amino yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar tubuh untuk membangun otot, memperbaiki jaringan, meningkatkan kekebalan, dan mendukung berbagai fungsi vital.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, rata-rata pria perlu mengonsumsi 55 gram protein dan wanita 45 gram protein per hari. Itu berarti sekitar dua genggam daging, ikan, tahu, atau kacang-kacangan

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Sayangnya, masih banyak orang yang belum mencukupi kebutuhan protein hariannya. Ahli gizi Destini Moody pun mengungkap tanda-tanda seseorang kekurangan protein.

Mengumpulkan Makan Ini, Bukan Itu! (16/1/2024), berikut daftarnya:

1. Sering sakit

Penyakit yang sering disebabkan oleh lemahnya daya tahan tubuh. Penyebabnya mungkin karena asupan protein yang tidak mencukupi. Moody menjelaskan hubungannya lebih lanjut.

“Banyak orang tidak mengetahui bahwa antibodi, molekul dalam sistem kekebalan yang melawan penyakit, adalah protein,” ujarnya. Ia mengatakan, meski seseorang sudah mendapat vaksin flu, namun jika daya tahan tubuhnya tidak kuat karena kurang mengonsumsi protein, ia tetap akan tertular flu.

2. Cepat lelah

Merasa Lelah Setelah Makan?  7 hal ini mungkin menjadi penyebabnyaFoto: Getty Images/iStockphoto/carlosgaw

Tanda kekurangan protein lainnya adalah cepat merasa lelah. Moody mengatakan, ketika seseorang tidak mengonsumsi cukup protein, maka asam amino yang dibutuhkan tubuh tidak terbentuk secara maksimal.

Akibatnya, tubuh mulai memecah massa otot untuk menggantikan kebutuhan protein. “Ketika sejumlah besar massa otot rusak, hal itu menyebabkan kelemahan dan Anda merasa lelah,” kata Moody.

3. Perubahan suasana hati

Anda perlu mewaspadai perubahan mood atau sering disebut mood swings sebagai tanda kekurangan protein. Ini karena protein mempengaruhi produksi neurotransmiter.

Neurotransmiter adalah bahan kimia yang memungkinkan komunikasi antar sel otak untuk menciptakan suasana hati yang stabil. “Protein membentuk beberapa neurotransmiter di otak yang mengatur suasana hati, jadi ketika asupan protein rendah, suasana hati Anda mungkin akan ikut berubah,” jelas Moody.

4. Kuku dan rambut mudah rontok

Ilustrasi rambut rontokFoto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Tanda lain kekurangan protein adalah kuku rapuh dan rambut rontok dengan cepat. Kuku dan rambut sama-sama terbuat dari keratin, protein struktural yang membutuhkan asam amino.

Jika Anda tidak mengonsumsi cukup protein, tubuh Anda tidak dapat memproduksi cukup keratin untuk pertumbuhan, kekuatan, dan pemeliharaan rambut dan kuku. Moody mengatakan, “Asupan protein yang cukup akan membuat rambut berkilau, kuku kuat, dan kulit lembut.”

Lebih detailnya ada di halaman berikutnya.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *