Jakarta

Sebuah restoran Thailand mengalami kerugian karena kesalahan pada aplikasi. Informasi yang salah ini menyebabkan restoran tersebut kekurangan pelanggan hingga merugikan Rp 114 juta!

Perkembangan zaman membuat kehidupan bergantung pada teknologi. Kebingungan apa pun bisa dijawab melalui internet atau aplikasi khusus.

Misalnya saat mencari tempat makan atau ingin mengetahui tempat tersebut buka atau tutup. Kini informasi tersebut dapat diakses melalui internet.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Namun, tidak semua informasi di internet atau aplikasi itu benar. Terkadang terjadi kesalahan atau kekeliruan sehingga membuat informasi yang disebarkan menjadi tidak akurat.

Bagi pelaku bisnis, khususnya bisnis kuliner, misinformasi dapat berdampak buruk. Seperti yang dialami restoran ini.

Restoran di Australia mengalami kerugian besar akibat kesalahan informasi di aplikasi Apple Maps. Sebuah restoran Thailand bernama Pum's Kitchen awalnya cukup ramai dikunjungi pengunjung.

Hingga sang pemilik, Chris Pyatt, menyadari bahwa restorannya mengalami penurunan yang cukup signifikan selama beberapa bulan terakhir. Tidak banyak pelanggan yang datang pada bulan November hingga Desember menyebabkan restoran ini mengalami kerugian hingga Rp 114 juta.

Rupanya, kerugian tersebut terjadi karena adanya kesalahan informasi yang terdapat pada aplikasi Apple Maps. Aplikasi tersebut menyatakan bahwa restoran Pum's Kitchen telah ditutup secara permanen. Faktanya, mereka masih beroperasi.

RestoranSebuah restoran Thailand bernama Pum's Kitchen akhirnya mengalami kerugian yang cukup besar. Foto: Getty Images/luchezar

Pemiliknya mengaku tidak tahu kenapa Apple Maps bisa memberikan informasi jika restorannya tutup permanen. Pemiliknya baru mengetahui hal ini ketika pelanggan terus bertanya apakah restorannya benar-benar tutup atau tidak.

Informasi yang salah ini pun menyebabkan restoran tersebut mengalami kerugian yang cukup besar. Diakui Chris Pyatt, restoran tersebut biasanya menghasilkan uang senilai $7.900 atau setara Rp 125 juta. Namun, pada bulan November hingga Desember, pendapatan turun drastis, lapor news18.com (25/01).

Tiba-tiba pendapatan kami turun drastis karena tidak ada pembeli di akhir November hingga Desember, ujarnya kepada ABC Australia.

Chris Pyatt kemudian segera mengambil tindakan dan menghubungi perwakilan Apple untuk membantunya menyelesaikan masalah tersebut. Sayangnya, Apple tidak bisa membantu. Alasannya karena Chris bukan pelanggan Apple.

Menurut laporan, pemilik restoran juga telah diminta untuk mengirimkan masukan online mengenai masalah tersebut sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan dengan cepat. Namun, tidak ada yang berubah, bahkan setelah beberapa hari pengajuan.

RestoranFoto Restoran: Getty Images/luchezar

Untungnya Pyatt dapat memperbarui status restoran tersebut, namun perlu waktu beberapa hari hingga informasi terbaru tersebut muncul di Apple Maps.

Namun, selama masalah ini masih berlangsung, para pemilik restoran mengalami kerugian yang sangat besar karena suatu hal yang tidak pernah mereka lakukan.

Menonton video “Sangat unik! Warung-warung ini menggunakan tali dan ember untuk mengantarkan makanan
[Gambas:Video 20detik]
(Aqr/adr)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *