Jakarta

Sebelum mencuci piring, banyak yang memilih merendam peralatan makannya. Meski penyebab tumpahnya kotoran tersebut ternyata ada bahaya yang mengintai.

Noda atau kotoran makanan seringkali menempel kuat pada peralatan makan yang digunakan. Meski sudah digosok dengan banyak sabun, masih ada sisa makanan yang sulit dibersihkan.

Banyak orang yang akhirnya merendam perlengkapannya dalam waktu yang cukup lama. Tujuannya untuk melunakkan sisa makanan agar lebih mudah dibersihkan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Ternyata seorang profesor justru menjelaskan bahaya di balik merendam peralatan makan yang kotor. Barbara Mullan selaku profesor dari Curtin University menjelaskan bahaya merendam peralatan makan seperti dilansir Ladbible (25/1).

Baca juga: Lucu! 5 Penjual Makanan Ini Diduga Intel Oleh Netizen

Profesor Ini Mengingatkan Anda tentang Bahaya Merendam Peralatan Makanan KotorKebiasaan merendam peralatan makan yang kotor ternyata merupakan cara yang salah. Foto: Ladbible

“Sebenarnya jika piring bekas makanan paduan suara tertinggal di rumah, kemungkinan besar peralatan tersebut akan didatangi hewan dan menyebarkan bakteri ke mana-mana,” kata Mullan.

Saat merendam piring dan peralatan kotor biasanya menumpuk. Kondisi peralatan makan yang kotor dan bertumpuk seperti ini dapat menyebabkan gangguan pada saluran cerna atau cerna.

Penyebabnya karena bakteri pada makanan satu dan makanan lain bisa lebih banyak bercampur dan menyebar. Sekalipun sudah dicuci, belum bisa dijamin alat makannya benar-benar bersih.

Mullan mengatakan, ancaman penyebaran bakteri juga bisa disebabkan oleh spons pencuci piring. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka juga akan merendam spons pencuci piring di air kotor.

Profesor Ini Mengingatkan Anda tentang Bahaya Merendam Peralatan Makanan KotorAda ancaman penyebaran bakteri pada peralatan makan yang kotor dan basah kuyup. Foto: Ladbible

Bakteri dari piring kotor bisa bersembunyi dan tumbuh di sela-sela spons. Bahkan sebelum spons dicuci, sabun akan dituangkan ke atasnya, namun hal ini tidak menjamin celah tersebut bebas kuman.

Mullan menyarankan mencuci piring lebih baik menggunakan air hangat atau panas. Tujuannya adalah untuk membunuh bakteri dan kuman yang menempel serta memastikan peralatan makan tetap steril.

Selain itu, pemilihan sabun cuci piring yang tepat juga penting untuk diperhatikan, tidak hanya wanginya yang enak atau mudah menghilangkan kotoran. Mullan menegaskan, mesin pencuci piring merupakan area paling kotor di dapur rumah.

Ia juga mengatakan mengganti sikat atau spons secara rutin menjadi solusi untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Spons atau sikat yang terlalu lama digunakan justru bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri yang kemudian menempel pada peralatan makan.

(dfl/odi)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *