Bandung

Di Bandung ada sebuah kafe unik yang terletak di tengah kebun teh. Namanya PePeTeKa yang menyajikan nikmatnya secangkir kopi arabika. Sempurna untuk dinikmati untuk menghindari cuaca dingin!

Kehadiran kafe di lokasi-lokasi unik kerap mencuri perhatian. Salah satunya di Bandung yang terdapat sebuah kafe dengan bangunan berwarna putih cerah berdiri di tengah rimbunnya tanaman teh.

Bangunan kafe tersebut ternyata mempunyai sejarah yang unik. Sebelumnya digunakan sebagai tempat penelitian para peneliti di kawasan Pusat Penelitian Teh dan Cina (PPTK).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Lokasinya di Jalan Gambung, Desa Mekarsari, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, dalam kawasan PPTK. Karena masih berada di kawasan kantor pemerintahan, maka kafe tersebut diberi nama PePeTeKa, sesuai pengucapan PPTK.

Kafe yang berada di tengah kebun teh ini menawarkan beragam menu minuman kopi. Namun, ada juga hidangan teh, makanan ringan, dan bahkan hidangan nasi.

Segelas espresso dipesan. Jika umumnya espresso berbahan dasar kopi Robusta, detikJabar memesan espresso berbahan dasar kopi arabika.

Kopi arabika menghadirkan rasa manis yang panjang pada espresso. Dan, Gambung sendiri mempunyai perkebunan kopi Arabika dengan Indikasi Geografis (IG) Java Preanger Gunung Tilu, sayang sekali jika tidak mencicipi cita rasa Arabika.

PePeTeKa, sebuah kafe di kawasan Pusat Penelitian Teh Gambung dan Cina (PPTK) di Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung.PePeTeKa, sebuah kafe di kawasan Pusat Penelitian Teh Gambung dan Cina (PPTK) di Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung. Foto: Dian Nugraha Ramdani/detikJabar

“Gunakan kopiku, Neng (pelayan kafe). Tolong beritahu barista,” kata Dedi Darmadi, petani kopi senior di Gambung yang menyambut detikJabar.

Gedung kafe tersebut masih dimiliki oleh pemerintah, namun kini bermitra dengan pihak swasta. Bangunan yang menampung kafe ini telah berdiri sejak tahun 1985. Kemudian diubah menjadi kafe dan kini dikelola oleh lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang penyelamatan hewan langka.

Di tempat itu terdapat dua bangunan yang saling terhubung. Di salah satu gedung terdapat coffee bar tempat barista bekerja. Satu lagi digunakan sebagai tempat pengunjung menikmati pesanannya.

Terdapat pula meja dan kursi di teras gedung yang membuat pengunjung bisa benar-benar menikmati kopi di tengah pepohonan teh. Espresso disajikan. Rasa dingin pastinya diatasi dengan keadaan tubuh yang semakin bertenaga setelah pertama kali menyesap kopi.

PPTK telah ada sejak tahun 1973

Dalam website elibrary.unikom.ac.id disebutkan bahwa Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung (PPTK) pada awalnya merupakan satu-satunya lembaga penelitian milik pemerintah yang melakukan penelitian teh dan kina.

Sebelum menjadi PPTK, lembaga ini bernama Balai Penelitian Teh dan Cina (BPTK). Kamar ini didirikan pada 10 Januari 1973.

Pada tanggal 30 November 1989, diambil keputusan mengenai pengalihan pengelolaan pusat penelitian dari pemerintah kepada Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia (AP3I).

BPTK kemudian berganti nama menjadi Balai Penelitian Perkebunan Gambung. Rapat anggota asosiasi penelitian pada tanggal 25 Juli 1992 memutuskan untuk menamai lembaga tersebut dengan nama Pusat Penelitian Teh Gambung dan Kina (PPTK). Perubahan nama tersebut juga telah disetujui oleh Menteri Pertanian pada tahun yang sama.

Rute menuju PPTK Gambung

PePeTeKa, sebuah kafe di kawasan Pusat Penelitian Teh Gambung dan Cina (PPTK) di Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung.PePeTeKa pada malam hari dengan cahaya terang disekitarnya. Foto: Dian Nugraha Ramdani/detikJabar

PPTK dan Cafe PePeTeKa terletak di kawasan selatan Bandung. Jadi, detikers yang ingin menuju lokasi ini dari kota Bandung harus ke Soreang terlebih dahulu.

Dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung di Soreang, untuk mencapai lokasi PPTK, detikers sebaiknya memilih jalan menuju Ciwidey.

Sebelum Ciwidey akan ada pertigaan di Pasir Jambu. Waktu tempuh menuju tempat ini dari Soreang sekitar 25 menit. Belok kiri di persimpangan.

Dari pertigaan Pasir Jambu-Ciwidey menuju PPTK Gambung dengan waktu tempuh sekitar 19 menit.

Setelah melintasi jalan dengan kontur menanjak, Anda bisa melihat destinasi yang ditandai dengan kebun teh yang indah. Dengan jalur ini, lokasi PPTK berada di sisi kiri jalan.

Gambung memang merupakan dataran tinggi. Ketinggiannya 1200-1400 meter di atas permukaan laut (mdpl) sehingga udara selalu terasa sejuk.

Artikel ini telah tayang di detikjabar dengan judul “Secangkir Kopi Arabika Hangat Cegah Dingin di Gambung”

(adr/adr)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *