Jakarta –
Teknologi AI kini semakin banyak diterapkan, termasuk dalam proses produksi kimchi. Produsen kimchi di Korea Selatan ini misalnya, menggunakan AI untuk mengecek kualitas kimchi.
Secara tradisional kimchi dibuat dengan sentuhan manusia, namun kehadiran kecerdasan buatan (AI) dapat membantu. Pembuatan kimchi menggunakan AI dilakukan seiring dengan semakin banyaknya penggemar budaya Korea di dunia.
Dilansir dari South China Morning Post, penggunaan AI dalam pembuatan kimchi dilakukan untuk mengontrol kualitas kimchi dan mempercepat produksi massal bagi konsumen global.
Langkah ini juga dilakukan untuk meningkatkan popularitas budaya Korea Selatan di dunia dalam hal makanan.
World Kimchi Institute (WiKim) mengklaim kolaborasi AI dan pembuatan kimchi berhasil dilakukan setelah menjalankan proyek bersama selama enam bulan.
Kolaborasi pembuatan AI dan kimchi ini melibatkan pengembang AI dan perusahaan digital. Ilustrasi Foto: AP/Lee Jin-man
|
Kolaborasi pembuatan AI dan kimchi ini melibatkan pengembang AI dan perusahaan digital seperti Catalonix dan Solution Learning Innovation (SLI) yang berbasis di Korea Selatan.
Model kolaboratif ini dilakukan untuk mengecek kualitas kimchi dengan mengumpulkan data sehingga kimchi terbukti layak dan siap dipasarkan secara global.
Data yang diperlukan untuk memeriksa kualitas kimchi dikumpulkan untuk membuat model AI yang dapat menganalisis beberapa aspek kualitas kimchi yang baik.
Kolaborasi AI dan pembuatan kimchi ini mengumpulkan data RGB (komponen warna Merah-Hijau-Biru) dan gambar yang digunakan untuk evaluasi kimchi secara mendetail termasuk rasa asin, manis, dan tingkat fermentasi kubis.
Penggunaan AI dalam pembuatan kimchi juga dinilai berguna dalam menciptakan standar konkrit kualitas kimchi. Hal ini dilakukan tidak lagi menggunakan tenaga manusia yang cenderung subjektif tanpa standar kualitas tertentu.
Kolaborasi ini didukung oleh Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi Foto: Riska Fitria/detikfood
|
Kerjasama ini didukung oleh Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Badan Masyarakat Informasi Nasional sebagai langkah awal pemanfaatan teknologi dalam industri pangan internasional.
Hal ini dilakukan untuk menjamin kualitas produk yang stabil dan sebagai gambaran produksi pangan di masa depan, salah satunya adalah penggunaan AI untuk membuat kimchi.
Menonton video “Cobain Nasi Goreng Pete di Kota Bogor, sudah ada sejak tahun 1965“
[Gambas:Video 20detik]
(rak/audio)