Jakarta

Disebut sebagai toko nasi terburuk di Hainan, terjadi keributan di restoran ini. Bahkan pemilik toko dan pelanggannya hampir saja meledak!

Sebagai seorang penjual makanan, sudah selayaknya pemilik toko harus memperhatikan kebersihan dan sanitasi di area tempat makanan disajikan. Tidak hanya makanannya yang enak, kualitas pelayanan yang baik juga menjadi pertimbangan utama yang harus diperhatikan.

Kepuasan pelanggan penting agar bisnis dapat berjalan lancar dan mendapatkan kepercayaan lebih banyak pelanggan. Sayangnya, sebuah toko yang menjual nasi Hainan dilaporkan memiliki layanan pelanggan yang kurang memuaskan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Bukan hanya satu dua, namun hampir seluruh pelanggan yang datang mengaku terharu dengan pelayanan di sana. Menurut laporan Stomp (26/2), toko ini juga memiliki rating terendah berdasarkan Google Review.

Baca juga: Hebat! Relawan Berusia 80 Tahun Masih Aktif Memasak untuk Panti Jompo

Mencampur!  Penjual Makanan Batuk Saat Memesan Pelanggan yang MarahSeorang penjual nasi Hainan dilaporkan terbatuk-batuk saat makan makanan pelanggannya tanpa mengenakan masker. Foto: Menginjak

Seorang pelanggan bernama Jerald mengaku sangat kecewa setelah mengunjungi Nasi Ayam Hainan Tanpa Tulang Tong Fong Fatt. Toko nasi Hainan yang berlokasi di Fernvale Hawker Centre & Market, Singapura, yang dikunjunginya pada (25/2).

“Saya ingin menyoroti tindakan pemilik toko yang tidak memakai masker dan terus bergoyang saat menyiapkan makanan yang saya pesan,” kata Jared.

Sesampainya di sana ia memesan sepiring paha ayam namun malah diberi potongan dada ayam. Jared akhirnya kembali ke toko dan memberi tahu karyawan yang menyiapkan makanannya bahwa pesanannya salah.

Bukannya berubah atau meminta maaf, Jared malah dikejutkan dengan tindakan pemilik toko yang mengajaknya berkelahi. Jared akhirnya salah mengambil pesanan dan terkena bakteri dari pegawai toko yang batuk saat menyiapkan makanan.

Mencampur!  Penjual Makanan Batuk Saat Memesan Pelanggan yang MarahSelain itu, ia juga tidak menerima keberatan jika salah menyajikan makanan. Foto: Menginjak

Jared kemudian penasaran dengan review di Google Review yang menjadi tolak ukur kepuasan pelanggan. Setelah dicek ternyata toko tersebut hanya memiliki rating 1,5 yang artinya sangat rendah.

Dalam komentar Google Review, Jared juga melihat berbagai komentar negatif yang dilontarkan pelanggan yang datang. Hal ini membuatnya merasa bahwa perilaku kasar pemilik toko itu tidak hanya ditujukan pada dirinya sendiri.

Selain Jared, seorang pelanggan bernama Shuhui menceritakan pengalaman serupa saat datang ke toko yang sama. Pemilik toko ternyata tidak pernah memakai masker sama sekali saat menyiapkan makanan untuk pelanggan.

“Dia hanya memberi saya tiga potong dada ayam saat saya memesan paha ayam dan membayar Rp 60.000. Saya kembali ke toko untuk melaporkannya kepada pemiliknya namun dia malah mengumpat dan mengancam akan melaporkan saya ke polisi,” jelas Shunghui.

Menonton video “Nikmati Nasi Ayam Hainan yang Buka Sejak Tahun 1975
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *