Jakarta –
Beberapa orang berpendapat bahwa makan tempe mentah lebih sehat karena menjaga protein dan kaya akan probiotik. Namun dari sisi kesehatan, apa pendapat dokter mengenai praktik makan tempe mentah?
Tempe merupakan sumber protein nabati yang populer di Indonesia. Tempe yang melalui proses fermentasi menjadi bahan makanan utama para pelaku gaya hidup sehat.
Saat disantap, tempe bisa diolah dengan berbagai teknik memasak dan bumbu. Salah satu menu yang banyak disukai orang adalah tempe goreng. Renyahnya yang renyah membuat banyak orang ketagihan.
Namun banyak orang yang menganggap tempe goreng sebagai menu yang tidak sehat. Mereka percaya tempe lebih enak dimakan mentah karena kandungan protein dan probiotiknya tidak akan rusak saat proses penggorengan.
Sebagian orang memilih mengonsumsi tempe mentah karena dianggap lebih sehat. Foto: iStock
|
Dari segi kesehatan, dr. Dion Haryadi melalui unggahan Instagram (4/3/2024) memberikan pandangannya. Katanya, memasak protein memang akan merusak ikatannya. Namun bukan berarti protein tidak ada gunanya. Justru protein akan mengalami denaturasi, ikatan protein akan putus sehingga lebih mudah diserap tubuh, kata Dr. Dion.
Ia mencontohkan, memasak tempe tidak akan merusak proteinnya. Dr. Dion menambahkan, “Tempe juga tidak dianjurkan dimakan mentah. Pertama, karena faktor kebersihan produksinya. Kedua, masih ada risiko keracunan jika tidak dimasak atau dipasteurisasi.”
Menurutnya, tempe mentah sebenarnya tidak lebih baik dari segi nutrisi dibandingkan tempe matang. Katanya, tempe yang dimasak juga memiliki profil rasa yang lebih enak untuk disantap.
“Rasanya lebih enak. Jadi dietnya juga bisa dilakukan dengan lebih baik,” lanjut dr. Dion. Dari segi nilai kalori, tempe bisa bertambah jika digoreng. Namun, masih banyak cara memasak lain yang lebih hemat kalori, seperti mencelupkannya, menumisnya dengan sedikit minyak, dan memasaknya dengan air fryer.
Dr. Dion menjelaskan, dengan menggoreng tempe, proteinnya akan lebih mudah dicerna tubuh. Foto: Getty Images/Suriani
|
Dr. Dion menegaskan, tempe merupakan sumber protein yang sangat baik. Rasanya enak juga. Jadi silakan konsumsi sesuai selera masing-masing, masak tempe boleh saja, proteinnya tidak rusak, pungkas dr. Dion.
Di kolom komentar, dr. Dion juga menambahkan, menurutnya tujuan makan tempe mentah untuk mendapatkan probiotik tidaklah sepadan. “Sebaiknya carilah probiotik dari sumber lain seperti yogurt dan kimchi. Dan nyatanya, bakteri baik di usus juga akan terus tumbuh dengan baik dengan variasi makanan dan asupan serat yang cukup. probiotik juga, “katanya.
Sedangkan prebiotik yang merupakan serat pada tempe tidak akan rusak saat dimasak. “Prebiotik yang merupakan serat pada tempe tidak rusak karena dimasak. Tidak terlalu lemah sayang,” pungkas dr. Dion.
(alamat/pergi)