Jakarta –
Al-Qur'an memuat informasi tentang makanan, termasuk dua buah di surga, buah ara dan zaitun. Apa saja fitur dan perbedaan keduanya?
Buah tin atau buah ara dan zaitun tercantum dalam Al Quran, dalam Surat At-Tin. Salah satu isinya, “{Demi buah ara dan zaitun, dan gunung Sinai, dan kota yang damai ini, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya} (QS At-tin 21, ayat 1-4)”.
Para ilmuwan kemudian mempelajari manfaat buah ara dan zaitun. Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Jepang menemukan bahwa cara terbaik untuk memaksimalkan manfaat kesehatan adalah dengan mengonsumsi makanan surgawi ini dengan perbandingan: 1 buah ara berbanding 7 buah zaitun.
Buah tin untuk mengobati diabetes
Foto: Getty Images/Philary
|
Figs atau buah ara dalam bahasa Inggris disebutkan dalam Al-Quran sebagai buah dari surga.
Satu porsi buah ara mengandung lebih banyak serat dibandingkan buah segar atau kering lainnya. Buah ara rendah kalori, dengan 100g buah segar hanya menyediakan 74 kalori.
Buah ara kaya akan potasium, kalsium, magnesium, dan zat besi, serta merupakan sumber polifenol yang sangat baik, yang berperan dalam melawan penyakit. Ahli gizi menggambarkan makan buah ara, yang kaya serat, sebagai cara ideal untuk meningkatkan asupan serat.
Mengutip Saudi Gazette, penelitian tersebut mengidentifikasi bahwa asam klorogenat dalam buah ara membantu menurunkan kadar gula darah dan mengontrol kadar glukosa darah pada diabetes tipe-II.
Selain itu, penelitian menemukan bahwa daun ara dapat mengurangi jumlah insulin yang dibutuhkan oleh penderita diabetes. Bermanfaat untuk penderita hipertensi dan baik untuk tulang serta kandungan potasium yang tinggi membantu mencegah hilangnya kalsium melalui urin. Ini juga anti kanker, antioksidan dan anti inflamasi.
Keistimewaan buah zaitun
Foto: shutterstock
|
Sedangkan buah zaitun memiliki ciri pohon yang berbeda dengan buah ara. Pohon zaitun merupakan pohon berkayu yang tingginya kurang dari 10 meter.
Zaitun telah disebutkan tujuh kali dalam Al-Qur'an dan manfaat kesehatannya telah digunakan dalam pengobatan Nabi.
Nabi Muhammad SAW dilaporkan bersabda, “Ambil minyak zaitun dan pijat dengannya – itu adalah pohon yang diberkati.” (Darimi, 69:103)
Dari pohon yang 'diberkati' ini hampir tidak ada yang terbuang, karena buahnya dimakan atau digunakan untuk menghasilkan minyak zaitun. Daunnya mempunyai khasiat obat, dan kayu pohonnya berharga untuk pertukangan. .
Zaitun tidak hanya merupakan makanan lezat tetapi juga merupakan sumber kesehatan yang penting. Selain buah zaitun itu sendiri, minyak zaitun juga merupakan sumber nutrisi penting, meningkatkan keseimbangan lemak dalam darah dan menurunkan kadar kolesterol.
Berbeda dengan lemak jenuh tidak sehat yang berkontribusi terhadap peningkatan oksidasi kolesterol yang dapat menyumbat arteri, minyak zaitun merupakan lemak tak jenuh tunggal dan justru membantu menurunkan jenis kolesterol jahat (LDL).