Jakarta

Saat berpuasa, umat Islam harus menahan rasa lapar dan haus hingga adzan Maghrib. Sayangnya, masih banyak orang yang kalap menyantap makanan usai berbuka hingga sahur.

Padahal, ada banyak jenis makanan yang sebaiknya dihindari, terutama saat sahur. Waktu sahur digunakan untuk menyantap makanan. Namun, bukan berarti semua lauk pauknya tertelan sampai ke perut.

Sebab, ada beberapa makanan yang bisa memberi energi lebih saat berpuasa. Namun ada juga makanan yang justru menimbulkan efek samping sehingga membuat Anda lemas dan cepat lapar.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Lantas, makanan apa saja yang sebaiknya dihindari saat sahur? Simak penjelasannya pada artikel ini.

Jenis Makanan Yang Sebaiknya Dihindari Saat Sahur

Saat sahur, mengonsumsi makanan yang tepat membuat seseorang memiliki energi yang cukup untuk menjalani puasa. Nabi SAW bersabda, “Makanlah sahur, karena di dalam sahur itu terdapat keberkahan.” (HR Bukhari 1923; Muslim 1095).

Mengutip situs Masnad, berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur:

1. Makanan Asin

Jenis makanan yang pertama adalah makanan asin seperti keripik, keju atau mie instan yang banyak mengandung garam. Pasalnya, mengonsumsi makanan asin saat sahur tidak baik karena dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat seseorang haus di siang hari.

Untuk menghindari dehidrasi sepanjang hari, usahakan untuk menghindari makan makanan asin yang tinggi natrium. Jika terpaksa mengonsumsinya, disarankan untuk mengecek label nutrisi pada kemasannya terlebih dahulu. Pastikan makanan memiliki kandungan natrium di bawah 100 gram.

2. Makanan Tinggi Lemak Jenuh

Padahal, lemak sangat penting untuk dikonsumsi manusia setiap hari. Namun masih banyak orang yang mengonsumsi lemak jenuh yang justru berisiko bagi kesehatan.

Sekadar informasi, lemak jenuh biasanya berasal dari gorengan, daging olahan, susu tinggi lemak, kue-kue manis, dan keripik. Jenis makanan ini sebaiknya dihindari saat sahur.

Soalnya, makanan tinggi lemak jenuhnya bisa menyebabkan mulas atau sensasi terbakar di dada yang bisa memperparah refluks asam dan peradangan. Selain itu, jumlah kalori yang banyak dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh saat sahur. Selain menyehatkan, hal ini dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mencegah kolesterol.

Alternatifnya, disarankan untuk mengganti lemak jenuh dengan sumber lemak yang lebih sehat. Beberapa makanan yang bisa dipilih antara lain minyak zaitun, alpukat, ikan omega 3 dan omega 6, serta kacang-kacangan.

3. Makanan Manis

Mengonsumsi makanan manis dapat meningkatkan mood seseorang. Namun, tidak disarankan mengonsumsi makanan manis saat sahur.

Karena makanan manis mengandung kalori yang tinggi, menyebabkan seseorang kekurangan energi sepanjang hari. Akibatnya, orang yang terlalu banyak mengonsumsi gula saat sahur hanya akan merasakan tubuhnya lesu apalagi 1-2 jam kemudian.

Pasalnya, makanan yang mengandung gula sederhana mampu melepaskan energi dengan cepat dan dalam waktu singkat. Selain itu, makanan tersebut juga dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga menyebabkan pelepasan insulin dalam jumlah banyak yang membuat tubuh cepat lelah.

Beberapa makanan yang mengandung tambahan gula antara lain biji-bijian olahan dan karbohidrat olahan, seperti tepung putih, roti putih, dan nasi. Jenis makanan ini mengandung gula sederhana dan rendah serat sehingga membuat Anda cepat lapar.

Jika sulit menghindari nasi saat sahur, usahakan memperhatikan porsinya agar tidak berlebihan atau bisa diganti dengan kentang. Oleh karena itu, makan seporsi nasi 'gunung' pun tidak akan membuat Anda kenyang sepanjang hari.

Itulah tiga jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur. Jika Anda harus mengonsumsi beberapa makanan di atas, sebaiknya jangan makan dengan porsi terlalu banyak.

Menonton video “Makan Ayam Goreng Warung Doyong, Enakkah?
[Gambas:Video 20detik]
(ilf/fds)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *