Jakarta

Puasa bisa lebih bertenaga jika Anda mengonsumsi makanan yang tepat saat sahur. Hindari 3 jenis makanan ini agar tidak cepat lemas saat puasa Ramadhan.

Memilih makanan yang tepat saat sahur penting untuk menjamin pasokan energi yang stabil sepanjang hari. Selain itu, sahur juga merupakan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

“Makanlah sahur, karena sahur ada keberkahannya.” Diriwayatkan oleh al-Bukhaari, 1923; Muslim, 1095.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Pemilihan menu makanan saat sahur bisa memberikan dampak yang besar bagi tubuh saat menjalani hari puasa. Menurut MasnadHealth Clinic, ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat sahur karena bisa menyebabkan Anda merasa lemas sepanjang hari. Berikut penjelasannya:

1. Makanan yang terlalu asin

Keripik Kentang Sudah Lewat Tanggal Kedaluwarsa, Masih Aman Dikonsumsi?Foto Keripik Kentang: Ilustrasi iStock

Garam tidak hanya dapat meningkatkan tekanan darah, tetapi juga dapat membuat Anda merasa sangat haus di siang hari. Makanan asin yang biasa disantap saat sahur antara lain mie instan dan makanan olahan seperti keripik.

Cobalah untuk mengurangi jumlah garam dalam makanan Anda dan bandingkan merek makanan kemasan untuk mengetahui mana yang mengandung lebih sedikit garam. Anda dapat melakukan ini dengan memeriksa label nutrisi untuk natrium dan menargetkan 120mg atau kurang per 100g.

2. Makanan tinggi lemak

Membuat nugget ayam corn flakes panggang oven.  Seri.Chicken nugget. Foto: iStock

Lemak sangat penting dalam pola makan kita, namun seringkali kita mengonsumsi jenis lemak yang salah dan dalam jumlah yang sangat banyak. Biasanya gorengan yang banyak digemari saat sahur adalah bakwan, nugget, tempe, dan tahu.

Makanan tinggi lemak lainnya yang biasa disantap saat sahur adalah makanan yang banyak mengandung keju, mentega, dan daging olahan. Makanan ini tampaknya tinggi lemak jenuhnya dan berisiko penyakit jantung, memperburuk refluks asam, dan peradangan.

Tak hanya itu, makanan tersebut memiliki jumlah kalori yang sangat besar sehingga sering terjadi penambahan berat badan saat Ramadhan.

Selain itu, menghindari lemak jenuh yang terdapat pada produk hewani seperti produk susu tinggi lemak, daging olahan dan mentega, serta minyak kelapa dan minyak sawit (yang sering ditemukan pada makanan olahan) juga dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko. penyakit jantung yang tinggi.

Alternatifnya, cobalah mengganti jenis lemak tersebut dengan sumber lemak yang lebih sehat dan dalam jumlah terbatas. Sumber yang lebih sehat ini termasuk lemak tak jenuh ganda seperti minyak zaitun dan alpukat, serta omega 3 dan omega 6 dari ikan dan kacang-kacangan.

3. Makanan manis

5 Manfaat Makan Makanan Manis dalam Porsi SedangMakanan manis. Foto: Getty Images/emrah_oztas


Kebiasaan yang umum dilakukan di bulan Ramadhan adalah mengonsumsi makanan manis seperti pancake, kue, dan sirup saat sahur. Meskipun makanan manis ini kaya akan energi yaitu kalori, namun makanan tersebut tidak membuat Anda tetap berenergi sepanjang hari dan seringkali membuat Anda merasa sangat lesu hanya 1 atau 2 jam setelah sahur.

Makanan ini mengandung gula sederhana yang melepaskan energi dengan sangat cepat dan dalam waktu singkat. Mereka juga dengan cepat meningkatkan kadar gula darah sehingga menyebabkan pelepasan insulin dalam jumlah besar yang membuat Anda merasa lelah.

Anda juga sebaiknya menghindari makanan lain seperti biji-bijian olahan seperti cornflake serta karbohidrat olahan seperti tepung terigu dan roti, karena mengandung gula sederhana dan rendah serat sehingga akan membuat Anda cepat lapar.

Artikel ini telah tayang di CNBC Indonesia dengan judul 3 Jenis Makanan Yang Tidak Boleh Dikonsumsi Saat Sahur

Menonton video “Lebih baik berbuka puasa dengan minuman hangat atau dingin?
[Gambas:Video 20detik]
(isak/adr)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *