Jakarta –
Makanan yang dimasak lebih aman dikonsumsi dan tahan lebih lama. Di sisi lain, makanan mentah tetap mempertahankan kandungan nutrisinya. Jadi mana yang lebih baik?
Memasak bahan makanan mentah tidak hanya membuat rasanya lebih enak, tapi juga membuatnya lebih aman untuk dimakan sekaligus meningkatkan umur simpannya. Beberapa makanan lebih baik dimakan saat dimasak. Jika tidak, dapat meningkatkan risiko penyakit berbahaya pada tubuh akibat virus dan bakteri yang ada di dalamnya.
Namun, makanan mentah tidak selalu buruk. Mengonsumsi makanan mentah dapat menjaga kandungan nutrisi asli makanan, meningkatkan kesehatan pencernaan, membantu hidrasi, dan meningkatkan asupan serat.
Perdebatan antara konsumsi mentah dan dimasak juga memicu diskusi. Meski sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun perlu dilihat dari berbagai faktor.
Pemilihan antara makanan mentah dan matang akan bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi masing-masing individu, dan juga perlu memperhatikan karakteristik spesifik dari makanan tersebut.
Penggemar makanan mentah berpendapat bahwa enzim dan vitamin alami dari makanan mentah akan tetap utuh. Sehingga memberikan manfaat yang lebih efektif. Di sisi lain, mereka yang menyukai makanan matang menyoroti beberapa potensi metode makanan tertentu, seperti memperbaiki pencernaan dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
Lantas, di antara kedua pilihan makanan ini, mana yang lebih baik? Merangkum Times of India (31/12), simak penjelasannya berikut ini!
1. Manfaat makanan matang ditinjau dari pencernaan dan rasa
Memasak makanan bisa membuat nutrisi di dalamnya lebih mudah diserap. Foto: Getty Images/Alex Liew
|
Memasak makanan memberikan banyak manfaat, mulai dari nilai gizi dan daya cernanya. Dalam hal peningkatan gizi, proses pemasakan dapat merusak dinding sel tumbuhan dan struktur protein daging. Membuat nutrisi lebih mudah diserap. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan bioavailabilitas vitamin dan mineral penting.
Dari segi pencernaan, makanan yang dimasak dapat melunakkan teksturnya sehingga lebih mudah dikunyah dan dicerna. Ia juga mampu memecah serat dan protein tertentu yang mungkin sulit diproses oleh sistem pencernaan dalam bentuk mentahnya.
Proses memasak dapat melepaskan lebih banyak energi dan karbohidrat, sehingga tubuh dapat mencerna dan menggunakan nutrisi dengan lebih efisien. Hal ini terutama berlaku untuk makanan, seperti biji-bijian.
Makanan yang dimasak juga dapat menetralkan atau mengurangi keberadaan zat antinutrisi, seperti lektin dan asam fitat, yang dapat mengganggu penyerapan mineral dalam tubuh.
Dari segi rasa dan aroma, masakan dapat mengubah rasa dan aroma makanan. Menjadikannya lebih menarik bagi indra. Hal ini dapat berkontribusi pada pengalaman bersantap yang lebih menyenangkan dan memuaskan.
2. Keunggulan makanan yang dimasak dari segi keamanan dan lama penyimpanannya
Memasak makanan hingga matang juga diketahui lebih aman dan tahan lebih lama. Foto: Getty Images/kitimages
|
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, makanan yang dimasak diketahui lebih aman. Memasak makanan dapat menghilangkan bakteri, parasit, dan patogen berbahaya yang terdapat pada makanan mentah. Ini juga membantu mengurangi risiko penyakit bawaan makanan.
Metode memasak tertentu, seperti merebus atau memanggang, dapat mengawetkan makanan dan memperpanjang umur simpannya. Hal ini juga membantu mengurangi sampah makanan.
Memasak juga memungkinkan adanya beragam teknik, rasa, dan tekstur. Hal ini membuka kemungkinan untuk menciptakan berbagai jenis masakan.
Manfaat mengonsumsi makanan mentah dan pilihan yang lebih baik dapat dilihat di halaman berikutnya!
Menonton video “Toko vegetarian di Senopati ini menawarkan cita rasa restoran siap saji“
[Gambas:Video 20detik]