Jakarta

Tokyo dikenal sebagai tujuan wisata populer di Jepang. Namun ternyata masih ada bar dan tempat makan yang menggunakan trik mencongkel harga kepada wisatawan.

Mencungkil harga merupakan fenomena yang umum terjadi di tempat makan, kafe, dan pedagang kaki lima. Kebanyakan penjual sengaja menaikkan harga makanan berkali-kali lipat dari harga normal untuk mendapatkan keuntungan.

Fenomena pencungkilan harga ini banyak dijumpai di Indonesia, terutama di warung makan dan tempat jajanan pinggir jalan yang tidak mencantumkan harga pada menunya. Ternyata kejadian serupa juga terjadi di sebuah bar di Shinjuku, Tokyo, Jepang.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Pengalaman tidak memakainya diceritakan seorang turis asal Korea bernama Lydon, melalui akun TikTok @lydonong (08/01).

Wisatawan ini dikenai tarif Rp 3,6 juta saat minum di sebuah bar di TokyoTuris ini ditagih Rp 3,6 juta saat minum di sebuah bar di Tokyo Foto: TikTok @lydonong

“Ikuti cerita kita kehabisan uang di Shinjuku. Pengalaman kita masih cukup untung, kita baca banyak turis lain yang pengalamannya lebih buruk, bahkan ada yang dibius. Jadi hati-hati di Tokyo!” tulis Lydon.

Lydon menceritakan awalnya dia dan empat temannya sedang berjalan di Jalan Kabukicho di Shinjuku. Mereka kemudian didekati oleh seorang pria berpakaian formal yang menawarkan tempat nongkrong dan minum.

“Karena itu adalah hari ulang tahun temanku dan semua bar di area itu penuh, akhirnya kami sepakat untuk mengikuti orang yang menyarankan bar tersebut,” tulis Lydon yang mengaku inilah awal mula kejadian buruk tersebut.

Wisatawan ini dikenai tarif Rp 3,6 juta saat minum di sebuah bar di TokyoTuris ini ditagih Rp 3,6 juta saat minum di sebuah bar di Tokyo Foto: TikTok @lydonong

Menurut Lydon, meski tampilan luar barnya terlihat kurang meyakinkan, namun interiornya cukup nyaman dan modern. Mereka memesan paket minuman free flow seharga 1.980 yen per orang (Rp 212.000).

Khawatir dengan biaya tambahan, Lydon berulang kali mengkonfirmasi kepada staf bar bahwa harga minumannya hanya 1.980 yen per orang. Kemudian pegawai disana mengatakan bahwa pembayaran tersebut belum termasuk service charge dan pajak.

“Karena kami sudah mengetahui kisaran pajak restoran di Jepang, maka kami sepakat untuk memesannya,” lanjut Lydon.

Namun yang mengejutkannya adalah tagihan minuman kerasnya. Lydon dan kawan-kawan harus membayar 33.637 yen (Rp 3,6 juta). Meski hanya perlu membayar sekitar 7.920 yen (Rp 851.157).

Wisatawan ini dikenai tarif Rp 3,6 juta saat minum di sebuah bar di TokyoTuris ini ditagih Rp 3,6 juta saat minum di sebuah bar di Tokyo Foto: TikTok @lydonong

Ternyata mereka mengenakan banyak biaya layanan tersembunyi. Seperti biaya layanan hidangan pembuka 4.000 yen (Rp 429.757), biaya tempat duduk 4.000 yen (Rp 429.757), biaya minuman akhir pekan 4.000 yen (Rp 429.757), biaya layanan tengah malam 3.277 yen (Rp. 429.757). 352.000 ), jadi biaya pembayaran kartu kredit adalah 3.277 yen (Rp 352.000).

“Tahukah Anda, makanan pembuka yang mereka sajikan hanya sepiring tauge rebus, sedangkan harganya 4.000 yen (Rp 429.757). Ini bisa jadi pelajaran di sini, jangan pernah mengikuti orang misterius, meski di kota aman seperti Tokyo,” kata Lydon.

Pengalaman pencungkilan harga ini membuat banyak orang berkomentar, terutama mereka yang pernah menjadi korban pencungkilan harga di Jepang.

“Bagaimana mungkin kalian tidak tahu kalau Kabukicho adalah kawasan hiburan malam, bahkan banyak tertulis peringatan agar kalian tidak sembarangan masuk ke jalan-jalan Kabukicho,” komentar @ng**.

Wisatawan ini dikenai tarif Rp 3,6 juta saat minum di sebuah bar di TokyoTuris ini ditagih Rp 3,6 juta saat minum di sebuah bar di Tokyo Foto: TikTok @lydonong

“Kejadian serupa juga terjadi pada saya di Kabukicho sekitar lima tahun lalu, saya bahkan berhasil memastikan harga makanan sebelum melakukan pemesanan namun mereka tetap mengenakan banyak biaya tersembunyi,” kata @bett**.

“Kalau sudah di Kabukicho, sebaiknya bayar saja tagihan sesuai yang ada di tagihan, kalau menolak bisa membahayakan keselamatan kita. Karena kebanyakan bar di sana dijalankan oleh mafia Jepang,” saran @ok* *.

Bukan hanya guncangan harga di Jepang saja yang cukup mengejutkan. Baru-baru ini ada keluhan dari pengunjung restoran yang makan ikan bakar di warung sederhana namun harus membayar hingga Rp 472.000.

Menonton video “Restoran di Ubud ini menawarkan pengalaman bersantap yang berbeda
[Gambas:Video 20detik]
(menangis/marah)

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *