Jakarta

Beragam kuliner daerah eksotik ditampilkan dalam acara Celebrating Indonesian Gastronomy. Salah satunya masakan khas Kerajaan Kutai yang langka dan hampir punah.

Celebrating Indonesian Gastronomy merupakan festival kuliner yang berlangsung pada 2-11 Februari 2024 di Taman Ismail Marzuki (TIM). Festival ini diselenggarakan oleh Pusaka Rasa Nusantara (PRN), sebuah proyek yang dijalankan oleh Yayasan Gastronomi Nusa Indonesia untuk melestarikan kekayaan kuliner Indonesia.

Pada hari Rabu tanggal 7 Februari 2024, tema yang diangkat adalah Kutai Food. Secara khusus, Puan Yuliatri Luthfia atau lebih dikenal dengan Puan Yaya datang dari Samarinda ke Jakarta untuk menghadiri acara tersebut.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Puan Yaya merupakan menantu mendiang Hj. Ainun Jariah, penggiat kuliner Kutai. Beliau biasa disapa Acil Inun. Dulu, ia membuka restoran Warung Selera Acil Inun yang menyajikan masakan khas kerajaan Kutai.

Gence Haruan dan Gangan Hubi, Masakan Kutai yang Hampir PunahPuan Yaya, penggiat masakan khas Kutai yang berasal dari Samarinda. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Dalam acara Merayakan Gastronomi Indonesia, Puan Yaya mengungkapkan bahwa ibu mertuanya sebelumnya sempat ditentang oleh keturunan kerajaan Kutai untuk memperkenalkan masakannya. Namun ibu Acil Inun tetap bersikeras untuk menyimpan resep tersebut, bahkan menjual masakan yang dibuat dari resep tersebut untuk mengawetkannya.

“Masakan Kutai memang beragam dan enak, tapi sayangnya kurang begitu populer,” kata ibu Yaya. Ia pun bersyukur dan bangga karena ibu mertuanya sangat berkomitmen melestarikan masakan khas kerajaan Kutai hingga ia meninggal pada tahun 2017.

Diakui Bu Yaya, dulu Bu Acil Inun belajar sendiri resep masakan kerajaan Kutai. Dia sebenarnya hanya suka memasak, bukan chef atau pihak berkepentingan lainnya.

Ikan haruan dan udang galah dari sungai

Gence Haruan dan Gangan Hubi, Masakan Kutai yang Hampir PunahUdang galah asal Sungai Mahakam dibawa ke acara Merayakan Gastronomi Indonesia. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Ibu Yaya menjelaskan, masakan khas Kerajaan Kutai dari segi bumbu sebenarnya lebih mirip masakan khas Sumatera atau Melayu, dibandingkan masakan khas daerah Kalimantan lainnya.

Untuk bahan masakannya kami menggunakan produk alami lokal. Misalnya udang galah dari Sungai Mahakam dan ikan haruan dari sungai terdekat. Bahan-bahan segar ini kemudian diolah dengan bumbu sederhana.

Misalnya saja gence haruan yang hanya terdiri dari cabai keriting, bawang merah, terasi, garam, dan gula. Gence haruan digunakan sebagai bumbu masakan ikan haruan.

Gence Haruan dan Gangan Hubi, Masakan Kutai yang Hampir PunahGence haruan terbuat dari ikan haruan yang sangat pedas. Foto: Andi Annisa DR/detikfood

“Gence Haruan tidak pakai bawang putih sama sekali. Bawang merah dominan. Lalu pakai cabai keriting, gula, dan garam. Bumbu ini tidak pakai tomat,” kata ibu Yaya.

Lalu ada udang galah yang dipanggang dengan bumbu manis dan gurih. Udang segar memberikan tekstur kenyal dan rasa manis alami.

Masih banyak lagi masakan Kutai yang enak. Baca halaman berikutnya.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *