Jakarta

Sebagai Pecinan terbesar di Indonesia, kawasan Glodok punya banyak tempat kuliner legendaris. Mulai dari Gang Gloria hingga Petak Enam. Inilah sejarahnya!

Kawasan Glodok, Jakarta Barat dikenal sebagai kawasan Pecinan yang memiliki sejarah panjang. Sebelum menjadi kawasan Pecinan, Glodok dulunya merupakan tempat tinggal masyarakat Tionghoa.

Mengutip dari berbagai sumber, pada abad ke-17 VOC Belanda menjadikan Glodok sebagai daerah pengasingan masyarakat Tionghoa.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Mereka disatukan dalam satu wilayah agar mudah dikuasai dan demi alasan keamanan oleh penjajah Belanda. Masyarakat Tionghoa di sana terkenal pandai berbisnis, oleh karena itu mereka disebut sebagai jantung perekonomian Jakarta.

1. Asal Usul Nama Glodok

Pecinan GlodokPecinan Glodok Foto: (Syanti Mustika/detikcom)

Setelah diteliti, nama ‘Glodok’ diambil dari bahasa Sunda yaitu ‘golodok’ yang berarti pintu masuk sebuah rumah. Itu karena dulunya Jakarta merupakan pintu gerbang Kerajaan Sunda Kuno.

Belakangan, etnis Tionghoa masuk ke gerbang tersebut dan menetap di kawasan yang sekarang disebut Glodok. Sejak saat itu, kawasan ini dikenal sebagai Pecinan terbesar di Indonesia.

2. Terdapat kawasan peninggalan sejarah dan wisata kuliner

Memiliki sejarah yang panjang, menjadikan Glodok sebagai kawasan cagar budaya. Ini telah ditetapkan sebagai desa wisata yang ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Selain peninggalan sejarah, terdapat pula kawasan wisata kuliner yang menarik. Namun umat Islam harus berhati-hati karena banyak makanan yang terbuat dari daging babi.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *