Jakarta

Alpukat adalah salah satu buah yang paling populer. Buah ini juga 'diselubungi' berbagai mitos yang sebenarnya sudah tidak perlu dipercaya lagi. Inilah faktanya.

Alpukat merupakan buah bertekstur lembut yang rasanya enak. Buah jenis ini digemari karena bisa diolah menjadi berbagai masakan, tak hanya buah potong saja.

Alpukat lezat sebagai isian salad, smoothie, dan bahkan saus seperti guacamole. Namun masih banyak orang yang ragu untuk mengonsumsinya karena percaya dengan mitos yang beredar.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Misalnya makan alpukat yang disebut-sebut bisa membuat gemuk dan sembelit, padahal sebenarnya tidak. Alpukat sebenarnya menyehatkan jika dikonsumsi dengan cara yang benar.

Mengumpulkan Memukul (5/2/2024), berikut 7 mitos alpukat yang tak perlu lagi dipercaya:

1. Alpukat membuat Anda gemuk

Banyak pelaku diet yang menghindari makan alpukat karena dianggap membuat gemuk. Alpukat memiliki kandungan lemak yang tinggi. Satu buah alpukat berukuran sedang mengandung sekitar 22 gram lemak, 240 kalori, 10 gram serat, dan 13 gram karbohidrat.

Namun, jumlah lemak yang tinggi tidak boleh langsung dituding tidak sehat dan menyebabkan obesitas. Pasalnya, lemak pada buah alpukat tergolong menyehatkan karena terdiri dari 15 gram lemak tak jenuh tunggal, 4 gram lemak tak jenuh ganda, dan 3 gram lemak jenuh. Lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda tidak berhubungan dengan penambahan berat badan. Lemak ini sebenarnya bermanfaat untuk kesehatan jantung.

2. Alpukat tidak perlu dicuci

Cara Menyimpan AlpukatFoto: iStock

Mitos yang banyak diyakini adalah alpukat tidak perlu dicuci karena daging buahnya dilindungi oleh kulit yang tebal. Padahal, alpukat tetap perlu dicuci untuk menghilangkan zat-zat berbahaya yang ada di permukaan alpukat, seperti bakteri atau pestisida. Keduanya dapat berpindah ke daging buah selama proses pemotongan atau pengupasan.

Penelitian Food and Drug Administration (FDA) mengungkapkan bahwa alpukat mungkin mengandung bakteri listeria pada kulitnya. Bakteri ini bisa berbahaya jika tertelan oleh ibu hamil dan orang lanjut usia.

3. Proses pencoklatan daging alpukat tidak bisa dihentikan

Para pecinta alpukat pasti tahu kalau masalah utama setelah memotong buah alpukat adalah daging buahnya akan berubah warna menjadi coklat setelah terkena udara. Banyak orang mengira hal ini tidak bisa dihindari, padahal sebenarnya bisa.

Anda cukup menaburkan jeruk nipis atau perasan jeruk nipis pada daging buah alpukat, kandungan asam sitrat pada buah jeruk akan menunda waktu terjadinya perubahan warna daging buah alpukat menjadi coklat. Cara lainnya adalah dengan mengoleskan sedikit minyak zaitun atau madu pada permukaan daging alpukat sebagai pelapis.

4. Alpukat sebaiknya tidak disimpan di lemari es

Tips menyimpan alpukatFoto: iStock

Isu penyimpanan buah alpukat juga banyak dipercaya. Beberapa orang berpendapat bahwa alpukat tidak boleh disimpan di lemari es karena warna dan teksturnya akan berubah tidak sedap.

Rupanya hal tersebut hanya mitos belaka karena menyimpan alpukat di lemari es membantu menjaga kualitas buah terutama setelah alpukat matang. Konsistensi rasa dan tekstur akan bertahan lebih lama.

Lebih detailnya ada di halaman berikutnya.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *